LOVE,HIJAB,AND BAD BOY
Sebut saja namanya R. Seorang remaja cowok yang penampilannya kayak begal unyu namun baik hati dan kurang minat dalam dunia pendidikan aliaaass..silahkan diartikan sendiri. bytheway, di sisi dunia lain, ada seorang cewek sebut saja N. Berjilbab, takut sama Tuhan dan Orangtuanya, bercita-cita tinggi sehingga ga mau anjlok dalam pendidikan. Meskipun begitu, terdapat satu kelemahannya, yaituuu ga bisa nahan kalo jomblo.
"Dibawah langit malam yang cerah, kedua tangan saling menggenggam erat, dekapan lembut, candaan romantis, dan NO PARENTS." eh eh kumat lagi buu, minum obat sana gih!
nah singkat cerita nih, anak dari anak terakhir nenek adik bungsu dari mama aku, sebut saja sepupu hahah panjang lebar banget sih jelasinnya, udahudah!
nah jadi sepupunya N sekawanan sama sepupunya R. Dicomblangin dah tuh. SMSan udah, blblablbalablabalba. Dan akhirnya N dan R jadian.
Sebulan berlalu, banyak terjadi kemesraan, kadang kayak kucing lagi pms, yah begitulah prosesnya.
Cinta tumbuh diantara dua sejoli ini. Cinta yang begitu besar. Sampai mereka berdua tidak ingin saling berpisah. Namun, banyak kekecewaan di dalam hati R. N yang terlalu takut dengan orangtuanya jarang bermesra mesraan, bahkan bertemu pun sangat sulit bagi N. Namun di sisi lain N juga merasa hal yang sama.
Handphone yang sudah berteriak teriak minta di dengarkan tidak diindahkan. SMS yang sering masuk dibuat seperti spam pada email. N mulai diselimuti rasa kekecewaan, kesedihan yang mendalam. Bagai air terjun yang mengalir dari kelopak mata gadis cantik itu.
Hari berlalu, akhirnya panggilan yang sudah 60 kali tidak dijawab pun diangkat. Rasa bahagia bercampur sedih dan marah bercampur menjadi satu.
*Another Moment*
Teman-teman N pada kepo stadium akhir. Apa? Dimana? Siapa? Kapan? blalbllbalbalabla seakan teronggok dalam pikiran mereka. Hari itu acara ulangtahun salah satu kerabat N bertempat di kompleksnya R. bbllablabla akhirnya mereka melihat R dengan tampang kayak preman unyu.
"N kenapa ga sama B aja, masih sekolah, normal juga." Namun bagi N itu hanya kata-kata pungutan dari tempat sampah. Itu gak bisa mengalahkan rasa cintanya pada R. dengan kejujuran penuh N menceritakan semuanya kepada R.
Sejak saat itu semua berubah drastis. R yang dulu baik menjadi sosok yang egois.
"Aku mau pulang N, ini demi kebahagiaan kamu, aku gak mau nanti kamu bakalan malu sama teman-teman kamu. Tinggalin aku aja N. Aku ikhlas kok, yang penting demi kebahagiaan kamu."
Besok adalah hari terakhir N dan R ketemu. Hal yang berat buat N ketika dia sudah sangat mencintai seseorang namun dia pergi walaupun dengan cara yang baik. N masih ingin memanggil R dengan sebutan "Sayang" , dia masih ingin telefonan sampai larut malam, dia ingin mendengar tawa hangat nan romantis yang terlontar dari mulut R. Yang hanya dia inginkan adalah tetap bersama R sampai rasa cinta itu hilang dengan sendirinya. Namun, keadaan berkata lain.
Mungkin air mata N itu sudah mengering, namun masih terkikis luka di hatinya.